Jakarta, NU Online - Gedung baru untuk operasional Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), Senin, 27 Februari 2012, diresmikan. Keberadaan
gedung baru ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja organisasi untuk
terus menjalankan syiar Islam ala Ahlus Sunah wal Jamaah, serta
bersama-sama Pemerintah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan memberdayakan masyarakat.
Gedung baru yang
berlokasi di Jl. Taman Amir Hamzah No. 5, Menteng, Jakarta Pusat, ini
dibangun sejak kepengurusan NU dipimpin oleh KH. Hasyim Muzadi dan
secara keseluruhan menelan biaya Rp 4,8 Miliar. Gedung berlantai empat
ini nantinya akan menjadi tempat operasional sejumlah lembaga dan
lajnah, serta badan otonom yang sebelumnya tidak tertampung di Gedung
PBNU, Jl. Kramat Raya.
“Gedung lama sudah terlalu sesak, makanya dibangunkan yang baru. Semoga gedung baru ini bisa menjadikan kinerja lembaga, lajnah dan badan otonom semakin baik,” kata Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dalam sabutannya.
Gedung baru ini juga diharapkan bisa mempertahankan kinerja NU dalam membantu pemberdayaan masyarakat yang memang dalam pelaksanaannya, Pemerintah harus menggandeng civil society. NU, ditegaskan oleh Kiai Said, akan terus mendukung Pemerintah, namun juga tak segan memberikan kritik jika pelaksanaan pemerintahan dinilai mengabaikan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
“Kepentingan dan kesejahteraan rakyat harus terus diutamakan. NU akan selalu mendukung jika kebijakan Pemerintah pro rakyat, tapi juga akan menkritik dengan cara-cara yang santun jika kebijakan itu melenceng,” tegas Kiai Said.
Peresmian gedung tersebut terasa lebih istimewa setelah sejumlah kiai sepuh hadir, di antaranya Wakil Rois Aam PBNU KH. Mustofa Bisri dan KH. Masduki Mahfud dari Malang, Jawa Timur. Tamu undangan lain yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah mantan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal, Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, Wakil Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat lainnya.
Sementara dari kalangan pengusaha yang turut hadir adalah Oesman Sapta Odang dan Hans Haryanto dari Bandung.
“Gedung lama sudah terlalu sesak, makanya dibangunkan yang baru. Semoga gedung baru ini bisa menjadikan kinerja lembaga, lajnah dan badan otonom semakin baik,” kata Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dalam sabutannya.
Gedung baru ini juga diharapkan bisa mempertahankan kinerja NU dalam membantu pemberdayaan masyarakat yang memang dalam pelaksanaannya, Pemerintah harus menggandeng civil society. NU, ditegaskan oleh Kiai Said, akan terus mendukung Pemerintah, namun juga tak segan memberikan kritik jika pelaksanaan pemerintahan dinilai mengabaikan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
“Kepentingan dan kesejahteraan rakyat harus terus diutamakan. NU akan selalu mendukung jika kebijakan Pemerintah pro rakyat, tapi juga akan menkritik dengan cara-cara yang santun jika kebijakan itu melenceng,” tegas Kiai Said.
Peresmian gedung tersebut terasa lebih istimewa setelah sejumlah kiai sepuh hadir, di antaranya Wakil Rois Aam PBNU KH. Mustofa Bisri dan KH. Masduki Mahfud dari Malang, Jawa Timur. Tamu undangan lain yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah mantan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal, Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, Wakil Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat lainnya.
Sementara dari kalangan pengusaha yang turut hadir adalah Oesman Sapta Odang dan Hans Haryanto dari Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar